Jakarta-tevri-tv.com
Kemeriahan Komix Herbal POTEK Dance Fest mungkin sudah
usai, tapi kisah seru di baliknya masih hangat dibicarakan. Di Grand Final, MIC Official, grup
asal Palembang yang mewakili Sumatra, berhasil mengalahkan finalis-finalis dari regional lain dan
keluar sebagai juara pertama, Jakarta (23/9).
Hadiah utama pun menanti: perjalanan ke Korea Selatan untuk
belajar langsung dari dancer profesional DEUKIE, member Kwon Twins.
Kemenangan ini menjadi kulminasi perjalanan panjang MIC Official yang akan bertolak ke Korea
Selatan di akhir September ini.
“Dimulai dengan dance di depan ponsel, dengan kemenangan ini
kami akan berangkat ke Korsel untuk belajar. Trip ini melengkapi petualangan kami tidak
hanya dari sisi jarak, tetapi juga perjalanan kami mengejar impian dan cita-cita.
Kesempatan belajar
langsung dari DEUKIE tidak pernah terbayangkan sebelumnya dan ini akan jadi langkah awal
mengejar cita-cita lebih serius,
” ungkap Yanny, anggota MIC Official di tengah keharuannya.
“Kami senang ternyata hobi kami ini berdampak yang lebih luas daripada sekadar entertainment
yang dinikmati anak muda. Berkat Komix Herbal masyarakat tahu K-Pop dance cover tak sekadar
bermanfaat untuk mental health, karena kami selalu gembira saat melakukannya, tetapi juga
memiliki manfaat kesehatan yang penting.
Kami harap penampilan kami menginspirasi
masyarakat untuk hidup sehat, aktif bergerak dan menjaga kesehatan paru-paru,
” tambah Yanny.
Hal ini dikuatkan dr. Andhika Raspati SpKO, Dokter Olahraga & health influencer. Menurutnya,
meskipun berawal dari hobi, dance bisa jadi alternatif olahraga intensitas tinggi yang
menyenangkan.
“Dance bisa meningkatkan penggunaan oksigen oleh tubuh lebih optimal
atau VO₂Max, cukup 15 menit jika dilakukan konsisten tiap hari, sudah memenuhi anjuran WHO untuk
aktif gerak minimal 75 menit per minggu. Saya kagum, kegiatan ini bisa mengemas edukasi
kesehatan dengan keseruan dance diiringi musik favorit, khususnya genre K-Pop yang
sedang digandrungi dan membuktikan bahwa hidup sehat itu tidak berat, tetapi bisa dilakukan juga
dengan fun,
” jelas dr. Andhika Respati.
Inspirasi dari Para Juri dan Peserta
INDAHKUS, musisi sekaligus dancer yang populer hingga ke negeri Tiongkok yang juga
menjadi juri di Grand Final menyatakan apresiasinya karena kompetisi ini berhasil menginspirasi
anak muda untuk tetap aktif.
“Mencapai mimpi besar itu memang harus dimulai dari
langkah-langkah kecil yang konsisten. Dance cover, belajar koreografi, itu semua bukan hal
sepele, justru itulah pondasi buat impian lebih besar. Saya mengapresiasi Komix Herbal yang
memberi wadah bagi anak-anak muda menyalurkan bakat dan kreativitas, menunjukkan
langkah-langkah kecil yang mereka lakukan memiliki makna dan manfaat.
Semoga semua finalis
dan peserta tidak hanya menjadikan dance sebagai hobi, tapi terus kembangkan skill-nya
untuk jadi dancer profesional, apalagi sudah bisa belajar dari DEUKIE,
” tutur INDAHKUS.
Dance terbukti dapat menjaga kesehatan paru-paru, namun ada kalanya tubuh harus
menghadapi gangguan saluran pernapasan seperti gejala batuk yang masih menghampiri. Di sini
peran Komix Herbal dengan kandungan daun lenggundi dan jahe merah bisa membantu,
jika muncul gejala batuk, keduanya saling dukung jaga kesehatan paru-paru dan cegah gejala batuk.
Komix Herbal hadir di mana masyarakat bergerak dan berekspresi. Pesan pentingnya menjaga
kesehatan pernapasan POTEK Dance Fest ini diharapkan dapat terus bergaung.
Dewan juri Andry Mahyudi dan INDAHKUS membahas penilaian mereka pada seluruh finalis di Grand Final
Potek Dance Fest 2025
Andry Mahyudi, Head Of Business Upper Respiratory & Women Health – Public Relations,
PT Bintang Toedjoe yang juga anggota dewan juri menjelaskan pesan ini sengaja dikemas lewat
dance agar lebih dekat dengan gaya hidup anak muda.
“Dimulai dari anak muda, kami ingin
menormalisasi bahwa menjaga kesehatan paru-paru itu menyenangkan. Tidak wajib selalu
olahraga yang dinilai berat.
Kompetisi ini menjadi pemantik kebiasaan baru menjaga kesehatan
paru-paru lewat berbagai aktivitas gerak yang menyenangkan, seperti rutin dance 15 menit dan
dibantu konsumsi Komix Herbal saat batuk,
” Andry Mahyudi.
Meskipun urung tampil sebagai pemenang, seluruh finalis yang tampil di Grand Final Potek
Dance Fest mengaku pengalaman mengikuti kegiatan ini sangat inspiratif dan berharga
bagi mereka.
Safina, anggota WAACKANIZM, finalis asal Jawa Tengah menceritakan pengalaman
lolos ke final dengan penampilan dan identitas orisinal.
“Genre waacking belum umum di
masyarakat Indonesia, ditambah kami suguhkan teknik akrobatik yang menantang.
Meskipun ada
member yang jatuh dan dagunya sobek pada saat latihan, tapi ketika Grand Final sudah siap
tampil lagi dengan jahitan di dagu. Kami berterima kasih sekali pada Komix Herbal karena
kompetisi ini membantu komunitas kecil waacking kami di Yogyakarta semakin dikenal,
” jelasnya.
Senada dengan WAACKANIZM, Alexandra dari The Elements yang mewakili Jawa Timur juga
tidak menyangka dance crew kecil mereka bisa berkompetisi dan bahkan tampil di Grand Final.
“Sebagai finalis termuda, kami bangga bisa mewakili Jawa Timur untuk kompetisi dengan
skala sebesar ini. Hampir terlambat pada saat pendaftaran, karena tengah disibukan ujian kenaikan
kelas dan ujian akhir semester, kami harus menyelipkan sesi latihan setiap malam antara
pukul 19-22 dan berbagi tugas untuk menggarap koreografi, kostum dan props, karena semua member
masih sekolah atau kuliah.
Semua kami jalankan dengan bersemangat karena dance yang
tadinya cuma hobi bagi kami bertiga, bisa memberi kesempatan kami jalan-jalan sambil belajar ke
Korea Selatan,
” ungkap Alexandra.
Semangat berkarya dan belajar ini juga diungkap Marchello dari New Kidz, finalis asal
Jabodetabek yang sudah malang-melintang di dunia dance cover sebagai komunitas
K-Pop dance cover terbesar di Indonesia.
Kali ini, Marchello bangga karena bisa menampilkan
koreografi asli hingga ke final.
“Kami menunjukkan koreografi yang terinspirasi dari K-Pop
dan gaya kami sendiri.
Untuk tampil di Grand Final, kami latihan setiap hari dan menjaga kesehatan
dengan Komix Herbal, serta seluruh kostum pun kamu upayakan dengan D-I-Y,
” ungkap
Marchello yang di Grand Final hadir dengan sejumlah fans-nya.
Hal senada diutarakan Sanggit, anggota Loud!Gang yang mewakili Jawa Barat.
“Untuk
penampilan di Grand Final, kami mengorbankan dua hari waktu tidur demi latihan karena sulit
menemukan jadwal yang cocok dengan seluruh team member. Tantangan terbesar justru
menjaga kondisi tubuh tetap fit sampai final, dan kami bersyukur Komix Herbal memberikan
dukungan penuh, bahkan dukungan fisik, saat beberapa member kami tumbang karena gejala
batuk,
” ungkap Sanggit.
Grand Final POTEK Dance Fest juga didukung Yamaha Motors dengan series skutik Yamaha
Fazzio, motor hybrid-nya Gen Z yang mudah dimodifikasi, mendukung gaya dan semangatnya anak muda.
Misi POTEK Dance Fest dinilai sejalan dengan misi Yamaha yang mendukung
kreativitas anak muda.
“Fazzio Hybrid dari jajaran Classy Yamaha memberikan ruang kepada para
Gen Z untuk berkreasi sesuai personanya masing-masing, yang cenderung senang akan
kebebasan terutama dalam mengekspresikan diri lewat modifikasi, baik tipis-tipis ataupun
yang lebih kompleks,
” ujar Rifki Maulana, Manager Public Relations, YRA & Community, PT Yamaha
Indonesia Motor Mfg.
“Untuk itu kami mendukung POTEK Dance Fest yang juga berfokus pada
kreativitas anak muda dan di kegiatan Grand Final lalu, penonton juga bisa mencoba langsung
melalui sesi test drive yang terbuka untuk publik,
” ungkapnya.
Komix Herbal POTEK Dance Fest bukan sekadar ajang kompetisi, tapi ruang untuk bermimpi,
berkarya, dan menjaga kesehatan dengan cara yang menyenangkan. Dance jadi bukti bahwa
hidup sehat tidak harus berat, justru bisa dibangun dari hal yang kita cintai.
“Untuk anak muda, pesan ini jelas: terus bergerak, terus berkarya, jangan takut bermimpi besar.
Karena langkah kecil bahkan dari lantai dansa bisa membuka jalan menuju panggung dunia.
”
pungkas Andry Mahyudi. (ine)