MINUT Televisi Rakyat Indonesia TEVRI-TV.COM | memberitakan – Seluruh umat beragama Katolik khususnya Stasi Gereja katolik Santo Stefanus kaima mengadakan ibadah Perayaan Misa Kamis Putih 2024 berlangsung hikmat dan khusyuk (28/3/2024).
Seluruh umat Katolik mengikuti misa dengan dekorasi serba putih sekaligus salib yang diselubungi kain.
berikit arti dan sejarah
Misa yang menjadi awal dari Tri Hari Suci tersebut merupakan kenangan akan kebersamaan Yesus dengan murid-murid-Nya di hari terakhir. Lalu, mengapa disebut Kamis Putih? Berikut sejarah dan makna perayaannya.
Sejarah Kamis Putih dan penamaannya
Mengutip Parade, Kamis Putih memiliki sejarah yang panjang sejak zaman gereja mula-mula. Kamis Putih disebut sudah berlangsung sejak tahun 1500-an.
Kegiatan membasuh kaki pun sudah berlangsung sejak abad ke-5. Kebiasaan tersebut pun pernah dilakukan raja atau ratu untuk mencuci kaki jamaah di Westminster Abbey London tahun 1689. Selain itu dibagikan juga makanan dan pakaian untuk amal.
Mengutip Buku Natal dan Paskah: Perayaan Liturgis Dalam Dua Lingkaran oleh CH Suryanugraha OSC, Kamis Putih merupakan hari terakhir masa Prapaskah. Namun, suasana pertobatan masih berlaku.
Lantas, mengapa disebut Kamis Putih? Penamaan Kamis Putih merupakan terjemahan dari bahasa Belanda Witte Donderdag.
Dalam pemahaman umum, nama tersebut tidak menerjemahkan istilah resmi dari MR Feria V Hebdomadae Sanctae, Ad Missam chrismatis no 1-15.
Dalam MR terdapat dua istilah untuk menunjukkan dua perayaan yang berbeda tetapi dirayakan pada hari yang sama yaitu Kamis:
Feria V Hebdomadae Sanctae untuk Ad Missam chrismatis (Misa Krisma)
Missa vespertina in Cena Domini (Misa Sore Perjamuan Malam Tuhan) yang sudah terhitung dalam Sacrum Triduum Paschale (Tri Hari Suci Paskah).
Perayaan kedua misa tersebut sama-sama menggunakan warna liturgi putih maka disebut Kamis Putih.
Beberapa gereja di Eropa juga menggunakan nama yang berbeda dan kebanyakan menambahkan “suci”. Contohnya, di Italia disebut Giovedi Santo, Spanyol menyebutnya dengan Jueves Santo, dan Prancis dengan Juedi Saint (Kamis Suci).
Sementara itu dalam bahasa Inggris menggunakan beberapa nama seperti Holy Thursday (Kamis Suci) dan Maundy Thursday (dari Dies Mandatum).
Dies Mandatum artinya nama yang terilhami ritus mandatum novum, perintah baru, atau pembasuhan kaki sebagaimana diamanatkan Yesus kepada para rasul pada perjamuan malam terakhir.
Buku Kamus Sejarah Gereja Edisi Revisi oleh Dr FD Wellem mencatat, pada Kamis sebelum Jumat Agung, Yesus membasuh kaki para murid-Nya seperti yang disaksikan dalam Yohanes 13:34.
Perayaan tersebut sudah mulai dirayakan sejak abad ke-4 seperti disaksikan oleh Konsili Hippo pada tahun 393.
Sejak tahun 1955, ekaristi Kamis Putih dirayakan pada hari Kamis sebelum Paskah di sore hari. Ekaristi ditandai dengan bunyi bel pada Gloria in Excelcis Deo dan rumusan khusus konsekrasi.
Sumber cnn.