‎Sukses ! Tradisi  Gelar Adat ‘RUMOKROK ‘Buka Lahan Pertanian,Warga Watutumou 3 di Apresiasi Bupati Minahasa Utara

Televisi Rakyat Indonesia TEVRI TV mewartakan dari desa Watutumou 3 Kabupaten Minahasa Utara.

‎Dalam memajukan nilai budaya Gelar Adat Rumokrok dalam bahasa Suku Minahasa dengan Arti Tradisi membuka lahan pertanian, yang dilaksanakan Kelompok pemerhati budaya dan Tani oleh warga setempat  yang berlokasi diperkebunan cabe Watutumou Jaga 10 Kalawat-Minut, pada Rabu 24 September 2025.

Foto bersama tamu undangan di lahan perkebunan cabe Watutumou 3 pada acara Gelar Adat RUMOKROK Kalawat minut.(Rabu 24/9/2025)

banner 325x300

Tradisi  Gelar Adat Rumokrok adalah  suatu tradisi Suku Minahasa ketika membuka lahan baru untuk penanaman tanaman yang bermanfaat.

Drs.Rusli Manorek sebagai pelaksana kegiatan sekaligus Ketua Panitia didampingi Sekretaris Panitia Denirius Tamera mengatakan, Kegiatan ini dilaksanakan bertujuan agar tradisi membuka lahan untuk di memanfaatkan dalam penanaman akan menjadi motivasi bagi kita berkebun menanam cabe dan tanaman lain yang memberi manfaat.

Ia menambahkan, dalam menggali nilai-nilai dalam Upacara Rumokrok, yakni bagaimana hubungan manusia dengan alam agar dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya agar memberi hidup, bagaimana hubungan manusia dengan Sang Pencipta alam semesta dengan melakukan ritual- beribadah memohon berkat atas apa yang dikerjakan dan bagaimana manusia sebagai mahluk sosial yang saling membantu bergotong-royong/kerja sama dalam membuka lahan.


‎Diketahui Pengetahuan tradisional dalam membuka lahan juga melihat tanda alam baik itu bintang dan bulan dilangit, bunyi burung dan tanda-tanda alam lain musim penghujan yang memberi petunjuk saat membuka lahan dan menanam diyakini memberikan tanaman subur dan terhindar dari hama yang dapat menyerang.



‎Hadir dalam kegiatan ini Bupati Minahasa Utara Joune Ganda di wakili Kadis Pertanian Minut ibu Bertha Katuuk, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVII Kementerian Kebudayaan Sri Sugiharta yang memberikan sambutan bersama Kasubbag Umum  Weny Wuisan, Kadis Pangan Minut, Hukum Tua Watutumou III  Selvie Margaretha Sepang, SE, Penyuluh Pertanian Kalawat, Budayawan, Pelaku Budaya, Petani/Kpk. Tani dan masyarakat sekitar.


‎Menariknya Upacara Gelar Adat Rumokrok berlangsung  dipimpin  Salah Satu Tonaas Minahasa di iringi  para penyanyi lokal minahasa yang masih mahir melantunkan nyanyian syair-syair lama terkait dengan upacara adat dan ada juga tampilan   Orkes Diaspora Watutumou III dengan nyanyian pujian syukur.


‎Kegiatan ini di dukung oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVII melalui Fasilitas Pemajuan Kebudayaan Tahun 2025 dan juga bersama dengan Pemdes Watutumou III dan sebagai penanggungjawab kegiatan ibu Esther Tumuju.

‎Tim Liputan Televisi Rakyat Indonesia TEVRI TV melaporkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *