Ayo Memahami Apa Itu Jumat Agung, Peringatan Penyaliban dan Wafatnya Yesus

MINUT Televisi Rakyat Indonesia TEVRI -TV.COM | Umat Kristiani memperingati perayaan Jumat Agung pada Jumat (29/3). Jumat Agung termasuk dalam Tri Hari Suci jelang perayaan Paskah yang jatuh pada Minggu (31/3).
Lantas, apa itu Jumat Agung? Di hari tersebut, umat Kristiani merayakannya sebagai hari kesedihan dan penebusan dosa yang dilakukan oleh Yesus Kristus.

Ibadah Jumat Agung biasanya akan berlangsung pada sore hari dengan nuansa berkabung. Pakaian serba hitam atau abu-abu akan mendominasi para umat.

banner 325x300

Apa itu Jumat Agung?
Menukil Britannica, berdasarkan penjelasan Injil Sinoptik (Matius, Markus, dan Lukas) arus utama tradisi Kristen menyatakan bahwa perjamuan terakhir Yesus bersama murid-murid-Nya pada malam sebelum penyaliban adalah seder Paskah.

Artinya, tanggal kematian Yesus jatuh pada 15 Nisan dalam Kalender Yahudi atau pada hari pertama (dimulai saat matahari terbenam) Paskah.

Sementara itu, menurut Kalender Gregorian (Barat), tanggal kematian Yesus adalah 7 April. Namun, menurut Injil Yohanes, Paskah belum dimulai ketika perjamuan terakhir Yesus diadakan, yang akan menandai tanggal kematian-Nya pada 14 Nisan.

Meski demikian, umat Kristen tidak memperingati tanggal tersebut. Sebaliknya, mereka mengikuti tanggal Paskah yang tampaknya fleksibel dan sesuai kalender lunisolar Yahudi bukan kalender matahari Gregorian.

Perbedaan pendapat pada saat itu menjadi dasar penanggalan Jumat Agung pada 20 Maret atau kemungkinan tanggal pertama Paskah dan 23 April.

Hingga abad ke-4, Perjamuan Terakhir Yesus, wafat, dan kebangkitan-Nya diperingati dalam satu peringatan pada malam sebelum Paskah. Sejak itulah, ketiga peristiwa penting itu diperingati secara terpisah hingga Paskah menjadi peringatan Kebangkitan Yesus.

Perayaan liturgi Jumat Agung mengalami berbagai perubahan selama berabad-abad. Sebut saja Gereja Katolik Roma, misa tidak dirayakan pada hari Jumat Agung meskipun liturgi dilakukan.

Pada Abad Pertengahan, hanya imam yang memimpin dan mengambil Komuni Kudus yang dikuduskan di misa Kamis Putih. Umat Katolik melakukan komuni pada Jumat Agung sejak tahun 1955.

Lantas, apa itu Jumat Agung? Dijelaskan dalam Buku Hari Raya Liturgi, perayaan Minggu Paskah tidak pernah dialihkan ke hari Jumat Agung. Alasannya, Jumat Agung merupakan perayaan khusus yang berkonsentrasi untuk memperingati sengsara dan kematian Yesus.

Jumat Agung bertujuan menegaskan bahwa kesengsaraan dan kematian Tuhan dikenang secara istimewa dan tersendiri. Maka itu, Jumat Agung dipisahkan dari Paskah yang merupakan hari kebangkitan dan kemenangan.

Prosesi Jumat Agung
Setiap Jumat Agung umat Kristiani mengenang sengsara dan wafat Yesus Kristus. Hari Jumat Agung dirayakan sebagai upacara agung tanpa Ekaristi karena fokus pada sengsara dan wafat Tuhan yang membawa keselamatan bagi umat-Nya.

Suasana liturgis yang dibangun pada Jumat Agung merupakan suasana hormat, khidmat, dan syukur atas penebusan dan keselamatan yang umat Kristiani terima melalui salib. Misteri sengsara dan wafat Tuhan di salib merupakan misteri kasih Allah yang besar dan mengambil bentuk paling dramatis.

Menurut Mysterium Crucis-Mysterium Paschale oleh Johanis Ohoitimur, dkk, ibadah Jumat Agung terdiri dari tiga bagian yaitu Ibadat Sabda, Penghormatan Salib, dan Perayaan Komuni.

Dalam Missale Romanum 1570, komuni pada Jumat Agung dikhususkan untuk imam. Namun pada pembaruan pekan suci tahun 1955/1956 sampai sekarang, komuni diberikan kepada seluruh umat.

Struktur ibadat Jumat Agung adalah:

  1. Prosesi masuk (hening), diakhiri dengan Collecta
  2. Ibadat Sabda
    Ibadat Sabda meliputi:

Yes 52:13-53: 12 (Nyanyian Hamba Yahwe yang keempat)
Mazmur Tanggapan: Mzm. 31 (Ke dalam tangan-Mu kuserahkan Rohku)
Ibrani 4: 14-5: 7-9 (Kristus Imam Agung, Putra yang belajar menjadi taat melalui penderitaan-Nya)
Seruan sebelum Kisah Sengsara
Kisah Sengsara: Yoh. 18:1-19: 42
Homili Singkat
Doa umat meriah (orationes sollemnes)
Ciri khas ibadat sabda Jumat Agung adalah pewartaan kisah sengsara menurut Yohanes. Di antara kisah sengsara Perjanjian Baru, Injil Yohanes mengungkapkan secara mengagumkan kesatuan antara kematian di kayu salib, kenaikan ke surga, dan anugerah Roh Kudus.

  1. Penghormatan Salib
    Hal ini merupakan warisan liturgi Yerusalem yang masih tetap dipelihara dalam liturgi Jumat Agung. Penghormatan Salib bukan untuk menghadirkan Kristus yang menderita tetapi untuk menyembah Dia yang telah mengalahkan dosa dan kematian melalui salib-Nya.
  2. Komuni Umat
    Demikian penjelasan apa itu Jumat Agung dan bagaimana prosesinya berlangsung. Semoga bermanfaat!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *