Lombok Barat, NTB –Tevri-tv
Festival Olahraga Nasional (FORNAS) VIII di Nusa Tenggara Barat menghadirkan pertunjukan menarik dari berbagai Inorga (Induk Organisasi Olahraga), salah satunya adalah Asosiasi Muaythai Tradisional Indonesia (ASMUTRI), yang mempersembahkan seni khas MuayThai dalam dua sesi acara yang memukau.
Sesi pertama berlangsung di Phoenix Gym, Lombok Barat, Senin (28/7/2025), tepat di kawasan Pantai Batu Layar. Acara ini menjadi ajang perkenalan seni bela diri MuayThai, yang dikenal sebagai “seni delapan tungkai” karena melibatkan kombinasi pukulan, siku, lutut, dan tulang kering. Tak hanya aksi bela diri, tetapi juga ditampilkan gerakan seni yang menjadi bagian dari tradisi MuayThai, seperti ritual penghormatan (wai kru) sebelum pertandingan dimulai.
Ketua Umum ASMUTRI, Opniel Untung, T. SE., M.Si, hadir langsung bersama jajaran pengurus nasional: Donny Darmawan Ayorbaba, AIFO-P (Wakil Ketua II), Irno Budi Kiswoyo, SE., MH (Wakil Ketua III). Mereka turut menyaksikan sekaligus menjadi tim penyeleksi atlet MuayThai dalam gelaran ini.
“Menjadi bagian dari KORMI Nasional bukanlah proses yang instan. Ada banyak tahapan dan syarat yang harus kami tempuh. ASMUTRI terbuka bagi siapa saja yang serius dan berkomitmen untuk memajukan MuayThai tradisional di Indonesia,” tegas Opniel Untung dalam sambutannya kepada awak media.

MuayThai, Seni Bertarung Penuh Strategi dan Gaya
Opniel juga menjelaskan, keunikan MuayThai tidak hanya terletak pada teknik bertarung, tetapi juga ragam gaya (style) yang dimiliki para petarung. Terdapat tujuh gaya khas dalam seni bertarung MuayThai:
Muay Mat – Andalkan pukulan keras dan kekuatan fisik.
Muay Khao – Dominan serangan lutut dan clinch jarak dekat.
Muay Sok – Ahli serangan siku yang efektif dan mematikan.
Muay Bouk – Petarung agresif yang menyerang terus-menerus.
Muay Femur – Cerdas, lincah, dan presisi dalam teknik.
Muay Tae – Dominan tendangan untuk kendali jarak.
Muay Tep – Mengandalkan strategi dan kecerdasan dalam pertarungan.
“Pemahaman terhadap gaya bertarung dan kategori berat badan sangat penting agar masyarakat lebih bisa mengapresiasi seni MuayThai secara utuh,” tambah Opniel.
Sesi Kedua: Eksibisi Seni MuayThai di Mall Epicentrum
Sesi kedua digelar di Mall Epicentrum, Lombok Tengah, dengan format eksibisi seni. Berbagai kategori dipertandingkan untuk menilai keindahan gerakan dan penguasaan teknik bela diri, antara lain:
Wai kru Putra-Putri
Muay erobik
Muay-Muay Gianyar Putri
Muay-Muay Putra Papua
Stakeholder
Sparing Eksibisi
Muay Boran
Penutupan acara ditandai dengan pengumuman juara untuk masing-masing kategori dan antusiasme dari para peserta serta penonton yang menyambut positif seni MuayThai sebagai bagian dari olahraga budaya yang membanggakan.( Kenzo )













