Jakarta-tevri-tv.com
Film ini mengangkat kisah empat mahasiswa
abadi jurusan kelautan, Agoy, Bruno, Cherry, dan
Darlina yang nekat invest semua uang skripsi mereka
buat beli tanah murah demi bisa lulus kuliah. Tapi
ternyata? Tanahnya sengketa, miring, becek, dan… literally
jauh dari peradaban. Investasi impian berubah jadi
bencana, dan mereka harus muter otak (dan
tenaga) buat nyari cara dapet duit secepat mungkin.
Pemutaran film ” Gak Nyangka!!”, di studio 2 Epicentrum XXI, Senin (21/7), ada red carpet, sesi foto dan momen seru bareng artis.
Pemainnya? Gokil!
Dibintangi komika dan aktor top seperti Ge
Pamungkas, Arie Kriting, Prisia Nasution, dan
Indah Permatasari, film ini juga didukung nama-nama
yang nggak asing: Ebel Cobra, Abdur Arsyad, Sarah
Sechan, Cut Mini, Davi Sumbing, Yono Bakrie,
Ence Bagus, dan Arif Alfiansyah.
“Film ini bukan cuma kocak, tapi juga nyentuh
banget. Tentang mimpi, gagal, bangkit lagi… dan
kadang harus nelen kenyataan kalau ide ‘nggak biasa’
itu bisa jadi jalan keluar,”
Apa yang bikin wajib nonton?
- Cerita yang deket banget sama realita mahasiswa sekarang
- Banyak bahasan soal kripto, side hustle, dunia
TikTok & konten - Isu-isu penting kayak sandwich generation,
burnout, tekanan kuliah, bahkan energi terbarukan! - Visual dan editing kekinian banget
- Dan tentu aja: lawakan yang bukan garing, tapi
berkelas dan relate
Dengan tone komedi yang kental tapi
dibumbui momen menyentuh, “Gak Nyangka..!!” bukan
cuma ngajak ketawa tapi juga ngajak mikir. Apalagi
kalau kamu lagi di fase hidup: “bingung mau
ngapain “skripsi ngambang”, atau “pengen sukses tapi gak
tahu mulai dari mana”.
Durasi : 102 menit
Sound Mix : Audio Cinema 5.1
Color : Color
Aspect Ratio : 2.39 : 1
Production : 2025
Genre : Drama Komedi
Bahasa : Indonesia,
Jawa, English (subtitle)
Ringkasan Cerita:
Empat mahasiswa abadi jurusan kelautan—AGOY
(L/28), Bruno (L/27), Cherry (P/26), dan Darlina (P/26),
sudah bertahun-tahun gagal lulus karena tak
kunjung punya dana untuk meneliti. Ketika mereka
akhirnya mendapat ACC skripsi yang menuntut riset di
laut Wakatobi, mereka panik: biayanya tembus Rp 100 juta,
sementara tabungan pas-pasan. Demi
mencari jalan pintas, Agoy membujuk kawan-kawannya untuk membeli sebidang tanah murah yang katanya
akan segera naik harga karena proyek tol.
Uangnya mereka kumpulkan dari pesangon, dana nikahan keluarga, dan bahkan saweran dari TikTok judol. Tapi ternyata tanah itu bodong, letaknya terpencil, becek, dan tidak layak jual.
Putus asa tapi belum menyerah, mereka
mencoba menghasilkan uang dari lahan itu. Bruno bikin tur
wisata hoaks, Cherry jadikan tempat foto pre-wedding,
Darlina bikin konten horor, dan Agoy nanem tebu. Tapi
usaha mereka saling sabotase, berujung kekacauan dan
pertengkaran besar. Di tengah kehancuran, Agoy
dapat kabar bapaknya kena serangan jantung. Ia
pulang kampung dan justru menemukan inspirasi, ampu
minyak yang menyala dengan bioetanol dari tebu.
Agoy kembali dengan semangat baru: menjadikan
tanah itu sebagai pusat produksi energi tebu. Ia dan
Darlina menyusup ke kampus untuk belajar soal bioetanol.
Usaha mereka hampir berhasil, sampai datang Pak Kahar (L/50-an),
pemilik asli tanah, yang memberi mereka
waktu dua bulan sebelum tanah itu dijadikan tempat
limbah pabrik. Dengan waktu terbatas, mereka
membangun bisnis kecil. Ketika perusahaan besar
tertarik bermitra dengan nilai kontrak Rp 10 miliar
per tahun, Pak Kahar justru datang menawar bisnis
Mereka seharga Rp 60 juta. Teman-teman Agoy ingin terima.
Tapi Agoy menolak. Ini memecah mereka. Bruno, Cherry, dan
Darlina mundur dari kampus. Agoy lanjut sendiri.
Dengan penuh rasa bersalah, Agoy berjuang
menumbuhkan bisnis demi menebus kesalahannya.
Perlahan, usaha itu membuahkan hasil.
Ketika teman-temannya tahu, mereka memutuskan
kembali. Mereka menyelesaikan skripsi, membangun pabrik bersama,
dan menjadi pemilik usaha bioetanol pertama dari
mahasiswa abadi.
Kini mereka bukan cuma sahabat seperjuangan,
tapi juga partner bisnis yang tak nyangka bisa
sukses bareng. Dan sebagai penutup: Agoy dan Darlina
akhirnya akan menikah. (ine)
