Banggai Laut, TEVRI-TV Sabtu (15-03-2025). Seorang Tokoh Muda di Kecamatan Banggai Tengah angkat bicara terkait dengan kebijakan pemerintah Desa Adean, dalam penyaluran bantuan pengadaan sapi ternak yang bersumber dari Anggaran Desa pada tahun 2024. Ia menilai bahwa pemberian bantuan sapi tersebut tidak memperhatikan kesejahteraan masyarakat secara luas. Pasalnya, berdasarkan informasi yang beredar, beberapa penerima bantuan diduga sebagian dari perangkat desa dan Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Hal ini menimbulkan polimik dikalangan masyarakat karena dinilai tidak mencerminkan keadilan dan kesejahteraan sosial.
Menurut Tokoh Muda yang akrab disapa “Bang Fhey” bahwa, kondisi ini mencerminkan preseden buruk bagi pemerintah Desa Adean, yang seharusnya menjadi contoh dalam tatakelola pemerintahan desa yang baik. Mengingat Desa Adean merupakan pusat pemerintahan Kecamatan Banggai Tengah, Kabupaten Banggai Laut. Transparansi dan keadilan sebagai keterbukaan dalam penyaluran bantuan bagi masyarakat seharusnya menjadi prioritas utama. Selain penghasilan tetap, perangkat desa juga mendapat tunjangan kesehatan dan ketenagakerjaan, yang menjadikan mereka tidak harus menjadi penerima bantuan. Sementara setiap upaya dalam bentuk kebijakan pemerintah yang bersifat bantuan, tentu sasaran dari program kebijakan tersebut tidak lain adalah masyarakat desa yang masuk kategori masyarakat prasejahtera.
Masyarakat berharap adanya evaluasi terhadap mekanisme penyaluran bantuan, agar lebih tepat sasaran dan benar-benar menyentuh kelompok yang membutuhkan. Mereka juga mendesak pihak berwenang untuk mengusut dugaan ketiakwajaran distribusi pemberian bantuan sapi ternak oleh pemerintah Desa Adean di Kecamatan Banggai Tengah. Pemerintah Desa sendiri, melalui Sekretaris Desa dan para Anggota BPD aktif, setelah disambangi Wartawan media TEVRI-TV Kantor Berita Banggai Laut, sebagai kroscek sekaligus meminta klarifikasi terkait kebenaran dari informasi yang beredar ditengah-tengah masyarakat. Namun Sekretaris Desa Adean dan Anggota BPD aktif, memberi keterangan bahwa mereka sama sekali tidak tahu menahu tentang proses distribusi pemberian bantuan sapi tersebut apakah terindikasi oknum aparat Pemdes dan Anggota BPD disebut-sebut sebagai penerima bantuan dan tidak memberikan list nama-nama para penerima bantuan sapi dimaksud.
Dugaan adanya aparat desa dan BPD sebagai penerima bantuan sapi ternak yang merupakan program kebijakan pemerintah Desa Adean, dipandang sebagai tindakan dari upaya yang dapat disebut berdiri sendiri secara melawan hukum. Sebab perbuatan memperkaya diri sendiri, atau orang lain, atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan Negara atau perekonomian Negara.
Dalam wawancara langsung bersama wartawan Media TEVRI-TV Kantor Berita Kabupaten Banggai Laut, Bang Fhey yang memiliki jejak digital selalu peka dan peduli secara sosial kepada masyarakat atau orang lain, terang sekali terlihat sikap semangat kepeduliannya kepada sesama manusia yang mestinya layak menjadi sasaran prioritas penerima bantuan. Bang Fhey menilai, seolah ada kejanggalan pada sasaran penerima bantuan sapi ternak oleh pemerintah Desa Adean. Selanjutnya Bang Fhey dalam statmanya.
“Program bantuan sapi ternak oleh Pemerintah Desa merupakan program ketahanan pangan dan hewani yang bertujuan untuk meningkatkan protein produksi hewani dan ekonomi masyarakat.Tujuan dari program tersebut tidak lain tentu memberi stimulan bantuan meningkatkan dukungan dan kesejahteraan masyarakat di desa dalam beternak, kepada masyarakat yang memiliki keterampilan serta membutuhkan bantuan dari program kebijakan pemerintah desa tersebut. Manfaat dari program membantu masyarakat memulai aktivitas atau usaha peternakan, merupakan kebijakan yang luar biasa baik, karena bersifat pemberdayaan secara langsung untuk meningkatkan pendapatan termasuk meningkatkan ekonomi keluarga, memberdayakan ekonomi secara berkelanjutan.” Tutup Bang Fhey. (FTT)
